Yadi Kusmayadi - 20 September 2022
Foto: Mahasiswa, Dosen, Kader dan Tenaga Kesehatan Berfoto Bersama Pada Kegiatan Posyandu
Sebagai jurusan vokasi, pembelajaran di kelas untuk menyerap teori keilmuan program studi dari para dosen tentunya tidaklah cukup, selain melakukan praktek di laboratorium skill, para mahasiswa juga harus terjun langsung ke lapangan untuk mempraktekan apa yang mereka dapatkan di bangku perkuliahan. Kegiatan kolaborasi dosen, mahasiswa, kader, dan tenaga kesehatan (nakes) sebagai praktisi tentunya menjadi wadah yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Program studi D3 Kebidanan STIKes Budi Luhur Cimahi pada tanggal 20 September 2022 melakukan pengabdian masyarakat melalui kegiatan pos pelayanan terpadu (posyandu) yang diadakan di kampus 2 STIKes Budi Luhur Cimahi jalan Kerkof No.214 Leuwigajah Kota Cimahi.
Pada kegiatan yang dimulai pukul 08:00 WIB ini, mahasiswa ditempatkan di pos-pos pelayanan untuk mendampingi para kader melayani kebutuhan pemeriksaan kesehatan. Pos-pos ini diantaranya ada meja 1 yang merupakan tempat pendaftaran, meja 2 sebagai tempat penimbangan bayi, meja 3 tempat pemeriksaan tekanan darah ibu, meja 4 tempat pengukuran panjang bayi, dan meja 5 tempat konsultasi. Namun tidak sebatas itu, ada juga pos pengukuran tinggi dan berat balita. Untuk menjaga distraksi, disediakan juga area bermain bagi balita yang sudah selesai diperiksa.
Setelah selesai seluruh agenda pemeriksaan, para ibu yang datang ke tempat posyandu juga diberikan penyuluhan mengenai stunting. Stunting itu sendiri adalah kondisi dimana pertumbuhan anak tidak sesuai dengan skala pertumbuhan normal yang seharusnya. Kondisi ini sendiri sangat banyak dipengaruhi oleh kondisi gizi, baik itu kondisi ibu dan juga asupan gizi pada anak. Untuk menghindari stunting, monitoring gizi sangatlah diperlukan dari semenjak masa kehamilan ibu hingga masa tumbung kembang anak, sehingga penyuluhan pada kegiatan seperti ini sangatlah krusial untuk memberikan pengetahuan kepada para ibu.
Kegiatan kolaborasi ini juga memberikan banyak manfaat bagi semua personil yang terlibat di dalamnya. Bagi tenaga kesehatan, kegiatan ini menjadi ruang kerja sebagai pelayanan kepada masyarakat. Bagi kader, kegiatan ini menjadi sumbangsih nyata keterlibatan masyarakat untuk pembangunan sumber daya manusia di negara ini. Smentara itu, bagi dosen, kegiatan ini menjadi wadah untuk pengaplikasian tri dharma perguruan tinggi, terlebih pada kegiatan pengabdian masyarakat. Dan bagi mahasiswa sendiri, kegiatan ini menjadi lahan praktek yang realistis dengan terjun langsung mempraktekan ilmu yang mereka dapatkan di perkuliahan. Pada intinya, sinergitas antar semua aspek masyarakat adalah hal yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama dalam ranah peningkatan kualitas sumber daya manusia, baik secara fisik, maupun secara psikis.